Perbandingan Framework JavaScript Terpopuler 2024: React vs Vue vs Angular vs Svelte
Cari framework JavaScript terbaik untuk proyek Anda? Bandingkan React, Vue, Angular, dan Svelte dalam aspek performa, learning curve, ekosistem, dan penggunaan di industri. Panduan lengkap untuk developer!
Pendahuluan
Dunia pengembangan web frontend terus berkembang dengan cepat. Tahun 2024, empat framework JavaScript dominan masih menjadi pilihan utama developer: React, Vue, Angular, dan Svelte. Masing-masing memiliki keunggulan dan filosofi desain yang berbeda.
Artikel ini akan membandingkan secara mendalam:
- ✔ Popularitas dan tren industri
- ✔ Performa dan ukuran bundle
- ✔ Learning curve dan kompleksitas
- ✔ Ekosistem dan tooling
- ✔ Use case yang cocok
- ✔ Prospek karir dan permintaan pasar
Statistik Popularitas 2024
- React: Digunakan oleh 42.6% developer (State of JS 2023)
- Vue: Digunakan oleh 18.8% developer
- Angular: Digunakan oleh 20.4% developer
- Svelte: Digunakan oleh 8.3% developer tetapi paling disukai (84% satisfaction)
1. React.js

Library UI oleh Facebook
Dikeluarkan tahun 2013, React adalah library JavaScript untuk membangun antarmuka pengguna yang komponennya dapat digunakan kembali.
Kelebihan
- Virtual DOM untuk performa optimal
- Ekosistem sangat besar (React Router, Redux, etc)
- JSX memungkinkan HTML dalam JavaScript
- Komunitas sangat aktif
- Banyak lowongan kerja
Kekurangan
- Hanya library UI, perlu tambahan tools
- Kurangnya opini tentang arsitektur
- Perubahan cepat (React Server Components, dll)
Contoh Kode React:
import { useState } from 'react';
function Counter() {
const [count, setCount] = useState(0);
return (
<div>
<p>You clicked {count} times</p>
<button onClick={() => setCount(count + 1)}>
Click me
</button>
</div>
);
}
2. Vue.js

Framework Progresif oleh Evan You
Dirilis tahun 2014, Vue adalah framework progresif yang bisa diadopsi secara bertahap.
Kelebihan
- Learning curve paling mudah
- Dokumentasi sangat baik
- Komposisi API (Vue 3) yang powerful
- Ukuran bundle kecil
- Fleksibel (bisa dipakai sebagian)
Kekurangan
- Ekosistem lebih kecil dibanding React
- Kurang populer di perusahaan besar
- Fragmentasi antara Options API dan Composition API
Contoh Kode Vue:
<script setup>
import { ref } from 'vue'
const count = ref(0)
</script>
<template>
<button @click="count++">
Count is: {{ count }}
</button>
</template>
3. Angular

Framework Lengkap oleh Google
Diluncurkan tahun 2016 (Angular 2+), Angular adalah framework full-featured untuk aplikasi enterprise.
Kelebihan
- Solusi all-in-one (routing, state management, dll)
- TypeScript-first
- Arsitektur yang terstruktur
- Dukungan enterprise kuat
- Ivy Renderer untuk performa
Kekurangan
- Learning curve sangat curam
- Verbose (banyak boilerplate)
- Ukuran bundle besar
- Kurang fleksibel
Contoh Kode Angular:
import { Component } from '@angular/core';
@Component({
selector: 'app-counter',
template: `
<button (click)="increment()">
Count: {{ count }}
</button>
`
})
export class CounterComponent {
count = 0;
increment() {
this.count++;
}
}
4. Svelte

Compiler JavaScript oleh Rich Harris
Dirilis tahun 2016, Svelte mengambil pendekatan berbeda dengan mengkompilasi kode ke JavaScript vanilla.
Kelebihan
- Tidak ada virtual DOM (lebih cepat)
- Kode lebih sedikit (kurang boilerplate)
- Reaktivitas built-in tanpa state management
- Bundle size sangat kecil
- Developer experience sangat baik
Kekurangan
- Ekosistem masih berkembang
- Komunitas lebih kecil
- Kurang cocok untuk aplikasi sangat besar
- Sedikit lowongan kerja khusus Svelte
Contoh Kode Svelte:
<script>
let count = 0;
</script>
<button on:click={() => count++}>
Count: {count}
</button>
Tabel Perbandingan Lengkap
Aspek | React | Vue | Angular | Svelte |
---|---|---|---|---|
Jenis | Library UI | Framework Progresif | Framework Lengkap | Compiler |
Learning Curve | Sedang | Mudah | Sulit | Mudah |
Performa | Baik (Virtual DOM) | Baik | Baik (Ivy) | Sangat Baik (No Virtual DOM) |
Ukuran Bundle | ~40kb (React DOM) | ~22kb | ~140kb | ~3kb (runtime) |
Bahasa | JavaScript/JSX | JavaScript/TypeScript | TypeScript | JavaScript |
Penggunaan Industri | Sangat Tinggi | Menengah-Tinggi | Tinggi (Enterprise) | Sedang Berkembang |
Kapan Memilih Masing-masing Framework?
React Cocok Untuk:
- Aplikasi besar dengan tim besar
- Proyek yang membutuhkan fleksibilitas
- Developer yang ingin banyak peluang kerja
- Aplikasi yang membutuhkan banyak library pihak ketiga
Vue Cocok Untuk:
- Proyek kecil hingga menengah
- Tim kecil atau developer solo
- Yang ingin learning curve mudah
- Aplikasi progresif (bisa diadopsi bertahap)
Angular Cocok Untuk:
- Aplikasi enterprise skala besar
- Tim yang membutuhkan struktur ketat
- Proyek dengan banyak developer
- Yang sudah familiar dengan TypeScript
Svelte Cocok Untuk:
- Aplikasi kecil dengan performa tinggi
- Proyek yang ingin mengurangi kompleksitas
- Developer yang suka sintaks sederhana
- Proyek yang memprioritaskan UX
Kesimpulan
Tidak ada framework "terbaik" secara absolut - semuanya tergantung kebutuhan proyek dan tim Anda:
- Untuk pekerjaan/karier: React atau Angular
- Untuk proyek pribadi/small business: Vue atau Svelte
- Untuk performa maksimal: Svelte
- Untuk ekosistem terluas: React
- Untuk struktur enterprise: Angular
Framework JavaScript terus berkembang. Pada 2024, React masih memimpin pasar, tetapi Vue dan Svelte menawarkan pengalaman developer yang lebih menyenangkan untuk banyak kasus penggunaan.
Framework mana yang akan Anda pilih untuk proyek berikutnya? Bagikan di komentar!